FRAKSI MOL
Fraksi
mol adalah suatu besaran konsentrasi yang menyatakan perbandingan jumlah mol
zat terlarut terhadap jumlah mol larutan. Fraksi mol tidak memiliki satuan dan
sinyatakan dengan simbol X.
fraksi mol terdiri dari fraksi mol zat
terlarut dan fraksi mol pelarut yang dinyatakan dengan rumus berikut:
Dimana nT = nA + nB
Sehingga diperoleh hubungan fraksi mol zat terlarut dan fraksi mol
pelarut. Hubungan tersebut dinyatakan dengan rumus:
XA + XB = 1
Keterangan:
XA = fraksi mol zat terlarut A
nA = jumlah mol zat terlarut A
XB = fraksi mol zat pelarut B
nB = jumlah mol zat pelarut B
nT = jumlah mol total larutan
Agar anda memahami penggunaan rumus fraksi mol di atas, perhatikan contoh soal fraksi mol berikut.
Contoh fraksi mol :
Tentukan fraksi mol NaOH dan fraksi mol air, jika 4 gram NaOH (Mr =40) ditambahkan dan dilarutkan dalam 90 ml air.
Penyelesaian:
Diketahui:
Massa NaOH = 4 gram
Mr NaOH = 40
Volume air = 90 ml
Ditanyakan:
Fraksi mol NaOH dan fraksi mol air
Jumlah mol NaOH =
nA = 4/40 = 0,1 mol
Jumlah mol air =
nB = 90/18 = 5 mol
Jumlah mol total larutan = nT = 0,1 + 5 = 5,1 mol.
Fraksi mol NaOH adalah:
XA = 0,1/5,1 = 1/51
Fraksi mol air adalah:
XB = 5/5,1 = 50/51
NORMALITAS
Normalitas yang bernotasi (N) merupakan
satuan konsentrasi yang sudah memperhitungkan kation atau anion yang dikandung
sebuah larutan. Normalitas didefinisikan banyaknya zat dalam gram ekivalen
dalam satu liter larutan. Secara sederhana gram ekivalen adalah jumlah gram zat
untuk mendapat satu muatan.
Sebagai
contoh: 1 mol H2SO4 dalam 1 liter larutan, H = 1, S = 32 dan O = 16, kita dapat
tentukan gram ekivalennya. Dalam hal ini kita telah mengenal konsep ionisasi. 1
mol H2SO4 = 98 gram. (Ingat konsep mol).
Untuk
mendapatkan larutan 1 N, maka zat yang dibutuhkan hanya 49 gram H2SO4
dilarutkan kedalam 1 Liter air, karena dengan 49 gram atau 0.5 molar sudah
dihasilkan satu muatan dari zat-zat yang terionisasi.
Contoh
Soal Normalitas
Di
dalam 400 ml larutan 14,7 gram H2SO4 (Mr = 98). Hitunglah
normalitas larutan tersebut!
Mol
H2SO4 = 14,7 gr/98 = 0,15 mol
H2SO4
→ 2 H+
+ SO42-
1
mol 2 mol
Setiap
1 mol H2SO4 setara dg 2 mol ekivalen
Maka
0,15 mol H2SO4 setara dg 0,3 mol ekivalen
Volume
larutan = 400 ml = 0,4 liter
Jd,
N = 0,3 mol
ekivalen/0,4 liter = 0,75 NMOLALITAS
satuan
yang sering digunakan untuk menyatakan konsentrasi adalah molalitas.
Molalitas disimbolkan dengan huruf m, yaitu suatu besaran yang menyatakan
banyaknya mol zat terlarut dalam 1000 gram (1 kg) pelarut. Satuan molalitas
adalah molal, yang ditumuskan oleh persamaan berikut:
m = molalitas (mol/kg)
Mr = massa molar zat terlarut (g/mol)
massa = massa zat terlarut (g)
p = massa zat pelarut (g)
Molalitas
juga berguna pada keadaan lain, misalnya karena pelarut merupakan padatan pada
suhu kamar dan hanya dapat diukur massanya, bukan volumenya sehingga tidak
mungkin dinyatakan dalam bentuk molaritas. Bagaimana penerapan persamaan di
atas pada soal perhitungan molalitas larutan? Dengan memahami contoh berikut,
anda akan menemukan jawabannya.
Tentukan molalitas larutan yang dibuat dengan melarutkan 3,45 gram urea (Mr=46) dalam 250 gram air?
Penyelesaian
Diketahui:
Massa zat terlarut = 3,45 gram
Mr urea = 46
Massa pelarut = 250 gram
Ditanyakan molalitas urea (m)
Jawab:
m = (3,45/46)(1000/p)
m = 0,3 molal
jadi, molalitas larutan urea adalah 0,3 molal.
PPM(PART PER MILION)
BPJ (Part Per
Million)PPM atau “Part per Million” jika dibahasa Indonesiakan akan menjadi “Bagian per Sejuta Bagian” adalah satuan konsentrasi yang sering dipergunakan dalam di cabang Kimia Analisa. Satuan ini sering digunakan untuk menunjukkan kandungan suatu senyawa dalam suatu larutan misalnya kandungan garam dalam air laut, kandungan polutan dalam sungai, atau biasanya kandungan yodium dalam garam juga dinyatakan dalam ppm.
1 bpj adalah konsentrasi di mana ada 1 partikel di dalam setiap 1 juta partikel pelarut. Ini dapat dibandingkan dengan 1 tetes tinta dalam 150 liter air, atau 1 detik dalam 280 jam
Seperti halnya namanya yaitu ppm, maka konsentrasinya merupakan perbandingan antara berapa bagian senyawa dalam satu juta bagian suatu sistem. Sama halnya denngan “prosentase” yang menunjukan bagian per seratus. Jadi rumus ppm adalah sebagai berikut;
ppm = jumlah bagian spesies / satu juta bagian sistem dimana spesies itu berada
Rumus PPM Massa : Massa Zat / Massa campuran X 106
Rumus PPM Volume : Volume Zat / Volume campuran X 106
Contoh:
Ddlm 2 Kg Air Terdapat 20 mg Merkuri (Hg). Hitunglah BPJnya…..
Jawab:
Rumus PPM Massa = Massa Zat / Massa campuran X 106
= 20 mg / 2000000mg x 1000000
= 10 bpj
Tidak ada komentar:
Posting Komentar