Senin, 20 Mei 2013

ANALISIS VITAMIN C


3.1Analisis kualitatif Vitamin C
Langkah awal yang dilakukan adalah dengan memasukkan sampelke dalam tabung reaksi sebanyak 2 mL, kemudian ditambahkan 2 tetes NaOH 10% dan 2 mL larutan FeSO4 5%. Kemudian dicampurkan hingga rata kemudian mengamati perubahan yang terjadi. Uji positif timbulwarna kuning.

3.2Analisis kuantitatif vitamin C
3.2.1Metode iodimetri
Dasar dari metode ini adalah sifat mereduksi asamaskorbat. Metode iodometri (titrasi langsung dengan larutan baku0,1 N) dapat digunakan terhadap asam askorbat murni ataularutannya.
Prosedur penetapan kadar vitamin C secara iodometri:Sekitar 400 mg asam askorbat yang ditimbang seksama dilarutkandalam campuran yang terdiri atas 100 mL air bebas oksigen dan25 mL asam sulfat encer. Larutan dititrasi dengan iodium 0,1 Nmenggunakan indikator kanji sampai terbentuk warna biru.

3.2.2Metode 2,6-diklorofenolindofenol (DCIP)
Metode 2,6-diklorofenolindofenol (DCIP) ini berdasarkan atas sifat mereduksi asam askorbat terhadap zatwarna 2,6-diklorofenolindofenol membentuk larutan yang tidak  berwarna. Pada titik akhir titrasi, kelebihab zat warna yang tidak tereduksi akan berwarna merah muda dalam larutan asam.Metode ini tidak spesifik karena beberapa senyawamereduksi lainnya dapat mengganggu penetapan. Senyawa pengganggu tersebut adalah senyawa sulfhidril, tiosulfat,riboflavin dll.
Cara untuk menghilangkan pengaruh senyawa pengganggu adalah:
1.Asam askorbat diubah menjadi asam dehidroaskorbat
2.Jumlah senyawa mereduksi yang masih ada ditetapkan

Bahan yang digunakan untuk metode ini adalah:
a.Larutan pengekstraksi
Larutan asam metafosfta-asam asetat dibuat denganmelarutkan 15 g asam metafosfat dalam 40 mL asam asetatdan 200 mL aquades dengan penggojogan lalu diencerkansampai 500 mL.

 b.Larutan baku asam askorbat
Dibuat dengan menimbang seksama 50 mg asam askorbat baku yang telah disimpan dalam desikator dan dihindarkandari pengaruh cahaya lalu memindahkannya ke labu takar 50mL, melarutkannya dan mengencerkannya sampai batas tandadengan larutan asam metafosfat-asam asetat.
c.Larutan baku diklorofenol-indofenol (DCIP)

Dibuat dengan melarutkan 50 mg garam Na 2,6-diklorofenolindofenol (DCIP) yang telah disimpan dalamdesikator dalam 50 mL air yang telah ditambah 42 mg natrium bikarbonat, lalu digojog kuat.

d.Indikator pH timol biru 0,04% dibuat dengan menggunakan100 mg biru timol dengan 10,75 mL NaOH 0,02 N dengan penghangatan.

Prosedur penetapan kadar vitamin C dalam minuman menggunakan metode ini:

a.Pembakuan larutan baku DCIP dengan larutan baku vitamin C 
b.Uji pendahuluan adanya senyawa basa dalam jumlah cukup besar 
c.Penyiapan larutan sampel
d.Penetapan kadar 
e.Perhitungan :

Mg asam askorbat/g,tablet,mL= (X-B) x    x
                   X = volume rata-rata DCIP untuk titrasi sampel
B = volume rata-rata DCIP untuk titrasi blanko
F = kesetaraan mg asam askorbat/mL DCIP
E : jumlah g sampel
V : volume larutan uji awal yang diambil
Y : volume aliquot




3.2.3 Metode kolorimetri 4-metoksi-2-nitroanilin
Sebanyak 2 mL pereaksi 4-metoksi-2-nitroanilinditambah 2 mL natrium nitrit 0,2% diaduk hingga warna jinggahilang lalu ditambah 75 mL n-butil alcohol dan dicampur. Larutanini selanjutnya ditambah 0,5-2mg asam askorbat 0,5% dandipindahkan ke dalam corong pemisah. Selanjutnya larutanditambah 25 mL natrium hidroksida 10% dan 150 mL dietil eter.Lapisan organic dicuci tiga kali dengan 15 mL natrium hidroksida10%. Lapisan air dan cairan hasil cucian dengan air diencerkandengan air hingga 200 mL. absorbansi larutan diukur terhadap blangko pada 570 nm.

3.2.4Metode spektrofotometri
Asam askorbat dalam larutan air netral menunjukkanabsorbansi maksimum pada 264 nm. Panjang gelombangmaksimum ini akan bergeser oleh adanya asam mineral. Asamaskorbat dalam asam sulfat 0,01 N memiliki panjang gelombangmaksimal 245 nm.

3.2.5Metode spektrofluorometri
Metode ini digunakan untuk analisis kuantitatif vitaminC yang linier pada kisaran konsentrasi asam askorbat 9,0 x 10-8 sampai 3,6 x 10-8.Suatu hubungan linier diperoleh antara penurunan intensitas fluoroensi MB dan konsentrasi AA padakisaran 3,0 x 10-7 sampai 6,0 x 10-6. batas deteksi metode ini 2,5 x10-7m. metode ini telah sukses digunakan untuk menetapkankadar vitamin C dalam tablet suplemen vitamin.



3.2.6 Metode kromatografi
Metode Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT) telahdikembangkan untuk penentuan asam askorbat dalam minimumringan dan jus apel menggunakan tris 2,2-bipiridin ruthenium II.Sampel disaring dan diencerkan sebelum dilakukan analisisdengan KCKT dan tidak ada pra-perlakuan lain yang dilakukan.Pemisajhan asam askorbat menggunakan kolom oktadesil silan(ODS, C18) menggunakan fase gerak larutan buffer NaH2PO4 -K 2HPO4(pH 6,5). Aliran fase gerak 0,3 mL/menit. Asamaskorbat yang terelusi dicampur dengan (Ru(bpy)32+0,5 mM dandiosidasi pada 1,5 V (dengan elektroda Ag/AgCl).Dari sini dapat diketahui bahwa metode ini relativesederhana dengan batas deteksi asam askorbat 10pmol dan kurvakalibrasinya linier pada kisaran 0,06 – 80 nmol. Karena metodeini sensitive dan selektif maka metode ini diusulkan untuk digunakan dalam analisis kuantitatif asam askorbat dalamminuman ringan dan jus apel.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar