Jumat, 24 Januari 2014

PROTEIN



LAPORAN BIOKIMIA
PROTEIN



 OLEH       :

JULYANI WIJAYA 

P00 331 012 054




KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI
JURUSAN GIZI
2014





BAB 1 PENDAHULUAN
1.             Latar belakang
Protein merupakan nutrisi penting yang diperlukan tubuh untuk membentuk jaringan otot. Jika Anda seorang atlet, binaragawan maka Anda memerlukan asupan protein yang tinggi untuk membentuk dan menambah massa otot tubuh Anda.
Hiperurisemia adalah istilah kedokteran yang mangacu pada kondisi kadar asam urat dalam darah melebihi “normal” yaitu lebih dari 7,0 mg/dl. Hiperurisemia dapat terjadi akibat meningkatnya produksi ataupun menurunnya pembuangan asam urat, atau kombinasi dari keduanya. Kondisi menetapnya hiperurisemia menjadi predisposisi(faktor pendukung) seseorang mengalami radang sendi akibat asam urat (gouty arthritis), batu ginjal akibat asam urat ataupun gangguan ginjal
Reagen biuret berfungsi untuk menguji kandungan protein dalam suatu zat (makanan) apabila setelah ditetesi biuret, makanan/ sari makanan yang mengandung protein akan berubah menjadi berwarna ungu. Uji ini didasarkan pada reaksi pembentukan kompleks Cu2+ dengan gugus -CO dan -NH dari rantai peptida dalam suasana basa.Hasil positifnya akan membentuk warna ungu. Uji Biuret adalah uji umum untuk protein (ikatan peptida), tetapi tidak dapat menunjukkan asam amino bebas. Zat yang akan diselidiki mula-mula ditetesi larutan NaOH, kemudian ditetesi larutan tembaga(II)sulfat yang encer. Jika terbentuk warna ungu berarti zat itu mengandung protein.


2.             Tujuan praktikum
·         Untuk mengetahui ada atau tidaknya kandungan protein dan glukosa dalam urin dam plasma darah.





BAB 2 ALAT,BAHAN DAN PROSEDUR KERJA
A.           Alat
·         Uji Biuret Urine dan plasma darah
a.         Pipet tetes    
b.        Aluminium voil        
c.         Tabung reaksi                       
·         Uji strip urine
a.         Strip
b.        Gelas kimia kecil
c.         Aluminium voil
d.        Tisu
·         Uji asam urat
a.         Autoklik
b.        Alkohol
c.         Unesco
d.        Strip AU

B.            Bahan
a.    Uji Biuret Urine (Kandungan Protein)
a.       Urin
b.      NaOH 10%
c.       CuSO4

b. Uji strip urine (Kandungan Protein)
a.       Urine

c.    Uji asam urat
a.       Darah

C.            Prosedur kerja
1.      Uji Biuret Urine (Kandungan Protein)
·         Tetesi NaOH 1mL pada sampel urin,lalu homogenkan
·         Tambahkan 5 tetes CuSO4
·         Amati perubahan warna yang terjadi

2.      Uji strip urine (Kandungan Protein)
·         Celupkan strip pada urin
·         Amati perubahan warna yang terjadi
·         Lalu samakan warna pada strip yang sudah dicelupkan dengan warna warna dalam keadaan normal strip urin

3.      Uji asam urat
·         Ganti jarum suntik ( jangan menyentuh jarum) dan strip yang sudah digunakan dan lap autoklik dengan alkohol (untuk menghilangkan bekas darah pasien berikutnya)
·         Lap jari pasien menggunakan alkohol,tarik autoklik dan atur kedalaman jarum
·         Lekatkan dan tekan autoklik pada jari pasien,lalu lap dengan alkohol darah pertama yang keluar
·         Teteskan darah pada strip hingga bunyi  “BEEP” ,tunggu hingga unseco mengeluarkan angka AU.


BAB 3 HASIL PENGAMATAN

a.       Uji Biuret Urine (Kandungan Protein)
Sampel
Penambahan
Hasil
Urin
NaOH 1mL
Kuning
Urin + NaOH
CuSO4
Ungu

b.      Uji strip urine (Kandungan Protein)


·         LEU       : 120 S (normal)
·         NIT        : 60 S (coklat)
·         URU      : 60 S  (coklat)
·         PRO       : 60 S (30 (0,3))+
·         PH          : 60 S (6,0)
·         BLO       : 60 S (normal)
·         S645S    : 1,030
·         KET       : 160 (16)++++ (mg/dl(mmol/liter)
·         BIL        : 1 (17) +

c.       Uji asam urat
Asam urat 1     : 5,2 u/l (perempuan) > normal
Asam urat 2     : 3,3 u/l (perempuan) > normal



BAB 4 PEMBAHASAN
a.       Uji Biuret Urine (Kandungan Protein)
Pada uji biuret urin terbentuk cincin berwarna ungu, hal ini dinyatakan postif dalam urin mengandung protein. Hal ini menunjukkan bahwa urin tidak normal, berarti terjadi kerusakan pada proses reabsorbsi karena glukosa dan protein tidak dapat diserap dengan sempurna.

b.      Uji strip urine (Kandungan Protein)
Pada uji dipstik leukosit dan darah dalam keadaan normal, namun nitrit, urobilinogen, protein, PH, berat jenis, keton, dan bilirubin dalam keadaan tidak normal.
     Pada protein dipstik akan membentuk senyawa berwarna hijau muda sampai hijau tua. Biasanya , hanya ebagian kecil protein plasma disaring diglomerulus yang diserap oleh tubulus ginjal. Normal ekskresi protein urine biasanya tidak melebihi 150mg/24 jam atau 10 mg/dl dalam setiap satu spesimen. Lebih dari 10 mg/dl didefinisikan sebagai proteinuria.

c.       Uji asam urat
Kadar asam urat laki – laki adalah  3 – 7 mg/dl dan perempuan 2 – 6 mg/dl. Hasil yang diperoleh dari uji asam urat adalah normal karena asam urat dari 2 sampel berada direntang normal 2 – 6 mg/dl.

BAB 5 KESIMPULAN
Pada uji biuret urin terbentuk cincin berwarna ungu, hal ini dinyatakan postif dalam urin mengandung protein. Pada uji dipstik leukosit dan darah dalam keadaan normal, namun nitrit, urobilinogen, protein, PH, berat jenis, keton, dan bilirubin dalam keadaan tidak normal. Hasil yang diperoleh dari uji asam urat adalah normal karena asam urat dari 2 sampel berada direntang normal 2 – 6 mg/dl.

 
DAFTAR PUSTAKA







Tidak ada komentar:

Posting Komentar