JULYANI WIJAYA
P00 331 012 054
KEMENTERIAN
KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK
KESEHATAN KENDARI
JURUSAN
GIZI
2014
BAB 1 PENDAHULUAN
1.
Latar
belakang
Protein merupakan nutrisi penting yang diperlukan tubuh untuk membentuk
jaringan otot. Jika Anda seorang atlet, binaragawan maka Anda memerlukan asupan
protein yang tinggi untuk membentuk dan menambah massa otot tubuh Anda.
Hiperurisemia adalah istilah kedokteran yang
mangacu pada kondisi kadar asam urat dalam darah melebihi “normal” yaitu lebih
dari 7,0 mg/dl. Hiperurisemia dapat terjadi akibat meningkatnya produksi
ataupun menurunnya pembuangan asam urat, atau kombinasi dari keduanya. Kondisi
menetapnya hiperurisemia menjadi predisposisi(faktor pendukung) seseorang
mengalami radang sendi akibat asam urat (gouty arthritis), batu ginjal akibat
asam urat ataupun gangguan ginjal
Reagen biuret berfungsi untuk menguji kandungan protein dalam suatu zat
(makanan) apabila setelah ditetesi biuret, makanan/ sari makanan yang
mengandung protein akan berubah menjadi berwarna ungu. Uji ini didasarkan pada
reaksi pembentukan kompleks Cu2+ dengan gugus -CO dan -NH dari rantai peptida
dalam suasana basa.Hasil positifnya akan membentuk warna ungu. Uji Biuret adalah uji umum untuk protein (ikatan peptida), tetapi
tidak dapat menunjukkan asam amino bebas. Zat yang akan diselidiki mula-mula
ditetesi larutan NaOH, kemudian ditetesi larutan tembaga(II)sulfat yang encer.
Jika terbentuk warna ungu berarti zat itu mengandung protein.
2.
Tujuan praktikum
·
Untuk
mengetahui ada atau tidaknya kandungan protein dan glukosa dalam urin dam
plasma darah.
BAB 2 ALAT,BAHAN DAN PROSEDUR KERJA
A.
Alat
·
Uji
Biuret Urine dan plasma darah
a.
Pipet
tetes
b.
Aluminium
voil
c.
Tabung
reaksi
·
Uji
strip urine
a.
Strip
b.
Gelas
kimia kecil
c.
Aluminium
voil
d.
Tisu
·
Uji
asam urat
a.
Autoklik
b.
Alkohol
c.
Unesco
d.
Strip
AU
B.
Bahan
a.
Uji
Biuret Urine (Kandungan Protein)
a.
Urin
b.
NaOH
10%
c.
CuSO4
b. Uji strip urine (Kandungan Protein)
a.
Urine
c.
Uji
asam urat
a.
Darah
C.
Prosedur
kerja
1. Uji Biuret Urine (Kandungan Protein)
·
Tetesi
NaOH 1mL pada sampel urin,lalu homogenkan
·
Tambahkan
5 tetes CuSO4
·
Amati
perubahan warna yang terjadi
2. Uji strip urine (Kandungan Protein)
·
Celupkan
strip pada urin
·
Amati
perubahan warna yang terjadi
·
Lalu samakan
warna pada strip yang sudah dicelupkan dengan warna warna dalam keadaan normal
strip urin
3. Uji asam urat
·
Ganti
jarum suntik ( jangan menyentuh jarum) dan strip yang sudah digunakan dan lap
autoklik dengan alkohol (untuk menghilangkan bekas darah pasien berikutnya)
·
Lap
jari pasien menggunakan alkohol,tarik autoklik dan atur kedalaman jarum
·
Lekatkan
dan tekan autoklik pada jari pasien,lalu lap dengan alkohol darah pertama yang
keluar
·
Teteskan
darah pada strip hingga bunyi “BEEP”
,tunggu hingga unseco mengeluarkan angka AU.
BAB 3 HASIL
PENGAMATAN
a.
Uji
Biuret Urine (Kandungan Protein)
Sampel
|
Penambahan
|
Hasil
|
Urin
|
NaOH 1mL
|
Kuning
|
Urin + NaOH
|
CuSO4
|
Ungu
|
b.
Uji
strip urine (Kandungan Protein)
·
LEU : 120 S (normal)
·
NIT : 60 S (coklat)
·
URU : 60 S
(coklat)
·
PRO : 60 S (30 (0,3))+
·
PH : 60 S (6,0)
·
BLO : 60 S (normal)
·
S645S : 1,030
·
KET : 160 (16)++++ (mg/dl(mmol/liter)
·
BIL : 1 (17) +
c.
Uji
asam urat
Asam urat 1 :
5,2 u/l (perempuan) > normal
Asam urat 2 :
3,3 u/l (perempuan) > normal
BAB 4 PEMBAHASAN
a.
Uji
Biuret Urine (Kandungan Protein)
Pada uji biuret urin terbentuk cincin
berwarna ungu, hal ini dinyatakan postif dalam urin mengandung protein. Hal ini
menunjukkan bahwa urin tidak normal, berarti terjadi kerusakan pada proses
reabsorbsi karena glukosa dan protein tidak dapat diserap dengan sempurna.
b.
Uji strip
urine (Kandungan Protein)
Pada uji dipstik leukosit dan darah dalam
keadaan normal, namun nitrit, urobilinogen, protein, PH, berat jenis, keton,
dan bilirubin dalam keadaan tidak normal.
Pada protein dipstik akan membentuk senyawa
berwarna hijau muda sampai hijau tua. Biasanya , hanya ebagian kecil protein
plasma disaring diglomerulus yang diserap oleh tubulus ginjal. Normal ekskresi
protein urine biasanya tidak melebihi 150mg/24 jam atau 10 mg/dl dalam setiap
satu spesimen. Lebih dari 10 mg/dl didefinisikan sebagai proteinuria.
c.
Uji
asam urat
Kadar asam urat laki – laki adalah 3 – 7 mg/dl dan perempuan 2 – 6 mg/dl. Hasil
yang diperoleh dari uji asam urat adalah normal karena asam urat dari 2 sampel berada
direntang normal 2 – 6 mg/dl.
BAB 5 KESIMPULAN
Pada uji biuret
urin terbentuk cincin berwarna ungu, hal ini dinyatakan postif dalam urin
mengandung protein. Pada uji dipstik leukosit dan darah dalam keadaan normal,
namun nitrit, urobilinogen, protein, PH, berat jenis, keton, dan bilirubin
dalam keadaan tidak normal. Hasil yang diperoleh dari uji asam urat adalah
normal karena asam urat dari 2 sampel berada direntang normal 2 – 6 mg/dl.
DAFTAR
PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar