OLEH :
JULYANI WIJAYA
P00 331 012 054
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK
INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI
JURUSAN GIZI
2014
BAB
1 PENDAHULUAN
1.
Latar belakang
Darah adalah
suatu jaringan tubuh yang terdapat di dalam pembuluh darah yang warnannya
merah. Warna merah itu keadaannya tidak tetap tergantung pada banyaknya kadar
oksigen dan karbondioksida didalamnya. Darah yang banyak mengandung karbon
diogsida warnanya merah tua. Adanya oksigen dalam darah di ambil dengan cara
bernapas, dan zat tersebut sangat berguna pada peristiwa pembakaran/
metabolisme di dalam tubuh. Vikositas/ kekentalan darah lebih kental dari pada
air yang mempunyai BJ 1,041-1,065, temperatur 380C, dan PH 7,37-7,45.
Darah selamanya beredar di dalam
tubuh oleh karena adanya kerja atau pompa jantung. Selama darah beredar dalam
pembuluh maka darah akan tetap encer, tetapi kalau ia keluar dari pembuluhnya
maka ia akan menjadi beku. Pembekuan ini dapat dicegah dengan jalan
mencampurkan ke dalam darah tersebut sedikit obat anti- pembekuan/ sitrus
natrikus. Dan keadaan ini akan sangat berguna apabila darah tersebut diperlukan
untuk transfusi darah.
Pada tubuh yang sehat atau orang
dewasa terdapat darah sebanyak kira-kira 1/13 dari berat badan atau kira-kira
4-5 liter. Keadaan jumlah tersebut pada tiap-tiap orang tidak sama, bergantung
pada umur, pekerjaan, keadaan jantung, atau pembuluh darah.
2.
Tujuan praktikum
·
Untuk mengetahui kandungan protein dan glukosa darah dengan menggunakan uji
biuret dan uji benedict pada plasma darah
BAB
2 ALAT,BAHAN DAN PROSEDUR KERJA
A.
Alat
·
Uji Biuret Urine dan Uji Benedict
(Kandungan Protein dan Glukosa)
a.
Pipet ukur 2 ml f. Hotplate
b.
Pipet tetes g. Gelas
kimia
c.
Aluminium voil h. Rak tabung
d.
Tabung reaksi i. Tabung
sentrifuges
e.
Sentrifuges
B.
Bahan
a. Uji
Biuret Urine (Kandungan Protein)
a. Plasma darah
b. NaOH
10%
c. CuSO4
b. Uji
Benedict (Kandungan Glukosa)
a. Plasma darah
b. Larutan
benedict
C.
Prosedur kerja
1. Ambil
3 mL darah,masukkan ke dalam tabung sentrifuges
2. Lalu
masukkan kedalam sentrifus selama 15 menit.
3. Ambil
hasil sentrifus,lalu bagi serum dalam 2 tabung yang sudah diberi label untuk
uji benedict serum dan uji biuret serum.
BAB 3 PEMBAHASAN
Plasma
darah adalah komponen darah berbentuk cairan berwarna kuning yang menjadi
medium sel-sel darah, dimana sel darah ditutup, yang berbentuk butiran-butiran
darah. Di dalamnya terkandung benang-benang fibrin/fibrinogen yang berguna
untuk menutup luka yang terbuka.
Plasma
darah merupakan komponen terbesar dalam darah, dimana besar volume nya 55% dari
volume darah yang terdiri dari 90% berupa air dan 10% berupa larutan protein,
glukosa, faktor koagulasi, ion mineral, hormon dan karbon dioksida. Karena
dinding kapiler permiabel bagi air dan elektrolit maka plasma darah selalu ada
dalam pertukaran zat dengan cairan interstisial. Dalam waktu 1 menit sekitar
70% cairan plasma bertukaran dengan cairan interstisial.
Fungsi
plasma darah adalah mengangkut sari makanan ke sel-sel serta membawa sisa
pembakaran dari sel ke tempat pembuangan serta menghasilkan zat kekebalan tubuh
terhadap penyakit atau zat antibodi.Isi Kandungan Plasma Darah Manusia :
1.
Gas oksigen, nitrogen dan karbondioksida
2. Protein seperti fibrinogen, albumin dan globulin
3. Enzim
4. Antibodi
5. Hormon
6. Urea
7. Asam urat
8. Sari makanan dan mineral seperti glukosa,
gliserin, asam lemak, asam amino, kolesterol, dan sebagainya.
Sel darah
manusia
Sel darah manusia
mempunyai struktur dan fungsi yang berbeda-beda sesuai dengan tugas yang
diembannya.
1. Sel darah merah (eritrosit), mempunyai
bentuk bulat pipih dan cekung di bagian tengahnya. Sel darah ini
berfungsi untuk mengikat oksigen dan mengangkut (mengedarkannya) ke seluruh
tubuh, selain itu eritrosit juga bertugas untuk mengangkut karbon dioksida dari
seluruh tubuh ke paru-paru.
2. Sel darah putih (leukosit), mempunyai
bentuk lebih besar daripada eritrosit, tidak berwarna, dapat bergerak,
mempunyai kemampuan untuk menembus dinding pembuluh darah, dan mempunyai inti.
Sel darah ini bertugas untuk memakan dan menghancurkan bibit penyakit atau
benda asing yang masuk ke dalam tubuh. Jika di dalam tubuh terjadi
infeksi, maka jumlah leukosit akan meningkat.
3. Keping darah
(trombosit), ukurannya lebih kecil dibandingkan dua sel darah
lainnya, bentuknya tidak teratur, dan tidak berinti. Jika terjadi luka yang
berdarah, maka keping darah berfungsi untuk membekukannya dan menutup luka
tersebut.
Serum
Serum darah terdiri dari plasma yang
telah memiliki fibrinogens dihilangkan. Plasma adalah bagian cair darah dan
berwarna kuning dan sebagian besar terbuat dari air. Fibrinogens terdiri dari
protein yang menyebabkan darah menggumpal. Komponen serum sering diukur selama
tes laboratorium di mana pekerjaan darah diperlukan dan ada berbagai tes
penggunaan mereka.
Albumin merupakan salah satu
komponen serum yang sering diuji. Albumin merupakan protein larut air hadir
dalam darah. Ini adalah protein yang paling melimpah dalam plasma semua
mamalia. Bahkan, albumin membentuk setengah dari protein yang ditemukan dalam
plasma. Secara alami, albumin adalah protein pembawa. Hal ini digunakan untuk
mengangkut beberapa hormon dan asam lemak seluruh tubuh.
Globulin adalah satu lagi komponen
serum hadir dalam plasma. Globulin juga protein. Hal ini diproduksi baik oleh
hati dan oleh sistem kekebalan tubuh. Kekurangan Antibodi sering dicurigai bila
kadar globulin rendah. Istilah globulin kadang-kadang digunakan ketika merujuk
ke protein globular. Hal ini dapat menyesatkan karena beberapa protein
globular, seperti albumin, globulin tidak benar-benar sendiri.
Lainnya komponen serum adalah
sekelompok molekul yang dikenal sebagai lipid. Lipid mencakup hal-hal seperti
lemak, minyak, dan trigliserida. Kolesterol sering diperiksa juga selama profil
lipid. Tes ini dapat membantu menentukan apakah pasien menderita kondisi
seperti penyakit jantung koroner atau pengerasan pembuluh darah.
Serum besi adalah satu lagi tes lain dilakukan saat memeriksa komponen serum. Tes ini sering dilakukan ketika kekurangan zat besi yang diduga seperti anemia. Tes ini umumnya dilakukan bersama dengan tes lainnya untuk secara akurat mengukur tingkat zat besi yang beredar dalam aliran darah.
Serum besi adalah satu lagi tes lain dilakukan saat memeriksa komponen serum. Tes ini sering dilakukan ketika kekurangan zat besi yang diduga seperti anemia. Tes ini umumnya dilakukan bersama dengan tes lainnya untuk secara akurat mengukur tingkat zat besi yang beredar dalam aliran darah.
BAB 4 KESIMPULAN
Jadi, Plasma darah merupakan komponen terbesar dalam
darah.Serum darah
terdiri dari plasma yang telah memiliki fibrinogens dihilangkan. Plasma adalah
bagian cair darah dan berwarna kuning dan sebagian besar terbuat dari air.
Fibrinogens. Kondisi sel darah akan berubah bentuk sesuai dengan
keadaan suasana hati kita
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar